E-Ticket: Solusi Digitalisasi Turis

 E-Ticket: Solusi Digitalisasi Turis

Pariwisata adalah salah satu cara yang memiliki efek multipemain untuk ekonomi suatu negara. Kehadiran pariwisata akan menawarkan keuntungan tidak hanya bagi negara dalam bentuk pendapatan, tetapi juga untuk digunakan sebagai cara untuk meningkatkan nilai komunitas lokal dengan kata lain, ekonomi masyarakat akan dinaikkan, sosial - Nilai budaya perusahaan juga akan diketahui secara luas dan akan meningkatkan kebanggaan masyarakat saja.


Indonesia saat ini adalah salah satu negara yang bergantung pada sektor pariwisata sebagai sektor mesin ekonomi. Berbagai pesona ditemukan di pulau -pulau tropis ini, mulai dari pegunungan, laut, pantai, bukit, hutan tropis. Tidak hanya lanskap beragam, tetapi juga didukung oleh berbagai flora dan fauna endemik dan budaya sosial -budaya yang beragam. Ada 8.000 flora, ada 2.215 fauna dengan 1.340 kelompok etnis di Indonesia. Ini adalah daya tarik utama dunia pariwisata. Skala nilai penjualan sektor pariwisata dapat diamati dari penerimaan data di sektor pariwisata di Indonesia selama periode 2016 hingga periode 2020.

Pertukaran pendapatan di sektor pariwisata di Indonesia menurun pada tahun 2020 karena Pandemi Covid-19. Pariwisata Indonesia mengalami kontraksi yang kuat karena implementasi pembatasan sosial nasional, di mana wisatawan dari luar negeri terbatas pada kunjungan nasional dan wisatawan harus memberikan kondisi tertentu untuk dapat memasuki daerah wisata.

Tiket elektronik adalah salah satu produk digitalisasi pariwisata yang belum sepenuhnya diterapkan pada wilayah Indonesia. Faktanya, tiket elektronik menawarkan banyak keuntungan bagi konsumen (wisatawan) dan direktur daerah wisata. Beberapa keuntungan dari billet elektronik dapat diringkas sebagai berikut:


1. Efektif dan Efisien



Penggunaan tiket elektronik dapat menjadi cara yang efektif dan efektif bagi wisatawan di luar wilayah yang ingin mengunjungi objek wisata dengan menonton dan dengan memesan ketersediaan tiket terlebih dahulu pada kalender yang dijadwalkan. Misalnya: Turis Semarang ingin mengunjungi Museum Surabaya pada 10 November, hanya dengan teknologi e-backing, cukup pesan melalui internet dan dapat memilih kalender yang dijadwalkan.


2. Tanggung jawab




Tiket elektronik dapat menjadi cara yang dapat diandalkan bagi pemerintah daerah yang ingin mengoptimalkan pendapatan dari sektor pariwisata. Semua kegiatan, jumlah wisatawan dan jumlah pendapatan yang dihasilkan dalam periode waktu dapat disimpan dalam file digital sehingga dapat diperhitungkan. Sistem yang bertanggung jawab ini mampu mengurangi tindakan korupsi dari partai -partai yang tidak bertanggung jawab.


3. Tidak mahal




Kehadiran tiket elektronik hanya perlu mengandalkan perangkat dan jaringan internet untuk mengakses tiket elektronik yang telah atau akan dipesan, selain itu manajer wisata tidak perlu mencetak tiket di bawah formulir fisik atau kertas yang benar -benar menambah biaya operasional dari objek wisata.


4. Peningkatan kepercayaan konsumen



Dengan sistem yang dapat diperhitungkan, wisatawan tentu percaya pada sistem manajemen yang dikelola oleh tempat wisata. Konsumen Trust juga akan meningkat karena harga masuk ke objek wisata tidak dimainkan oleh beberapa bagian.


Dorongan digitalisasi di dunia pariwisata harus dikembangkan untuk menciptakan kenyamanan wisatawan atau wisatawan yang mengunjungi objek wisata. Kemudahan akses ke digitalisasi akan berdampak pada peningkatan kunjungan wisata, di mana peningkatan kunjungan wisata tentu akan berdampak pada ekonomi masyarakat lokal dan penerimaan suatu daerah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

6 Inovasi Teknologi Terakhir di Industri Hotel

Kawah Ijen (Jawa Timur)