Gunakan media digital untuk perkembangan pariwisata
Gunakan media digital untuk perkembangan pariwisata
Perkembangan teknologi yang cepat telah mengubah industri pariwisata global melalui media digital. Dalam beberapa tahun terakhir, media digital telah berkontribusi untuk mempromosikan tujuan atau atraksi.
Media memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan kemajuan pariwisata, yang salah satunya terdiri dari mentransmisikan informasi -depan tentang benda -benda wisata yang diperlukan untuk wisatawan nasional dan asing. Di era kemajuan teknologi, ada perubahan dalam perilaku wisatawan di mana mereka menginginkan lebih banyak informasi tentang atraksi.
Turis atau konsumen lebih aktif dalam menemukan informasi di jejaring sosial sebelum berlibur di suatu tempat. Setelah berlibur, wisatawan sering berbagi pengalaman mereka di hotel, restoran, maskapai penerbangan, dan atraksi.
The Ministry of Tourism noted that, from January to October 2017, the number of visits to foreign tourists in Indonesia experienced growth of 24% compared to the same period in 2016. With this achievement, Indonesia was included in The Top 20 as a country with pertumbuhan tertinggi.
Sementara itu, jumlah wisatawan asing (wisatawan) di Indonesia pada 2017 mencapai 14,04 juta orang, naik 21,88% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang berjumlah 11,52 juta. Namun demikian, jumlahnya masih lebih rendah dari target penguasa wisata 2017 yang menjangkau 15 juta orang. Kemadar bertujuan untuk wisatawan asing pada tahun 2018 untuk mencapai 17 juta orang atau meningkat sekitar 20%. Sedangkan tujuan wisata keseluruhan mencapai 22%.
Deputi untuk pengembangan industri dan kelembagaan dari Kementerian Pariwisata Rizki Handayani Mustafa mengatakan bahwa media digital dapat mempromosikan daya tarik pariwisata karena akses ke informasi yang mudah diperoleh melalui media sosial. Pengembangan media digital yang mencapai semua tingkat masyarakat mampu mengembangkan daya tarik wisata yang tersembunyi untuk menjadi semakin dikenal di dunia.
"Akses yang baik ke informasi dapat memungkinkan wisatawan untuk lebih mudah mencapai atraksi yang ada," katanya.
Terutama sekarang bahwa bandara internasional baru telah bekerja untuk mendukung aksesibilitas wisatawan asing yang ingin pergi ke Indonesia. Nusantara memiliki tujuan wisata yang sangat luar biasa, mulai dari alam, pantai, laut, pegunungan, dan lainnya.
Oleh karena itu, generasi muda Indonesia harus mengunduh sesuatu yang baik dan unik dalam benda -benda wisata Indonesia di jejaring sosial mereka. Saat ini, ia melanjutkan, sektor yang baik untuk dikembangkan adalah sektor pariwisata, selain pembangunan ekonomi, sosial dan budaya.
"Pariwisata terus tumbuh, di seluruh dunia meningkat dari sekitar 5 menjadi 6%, sementara di Indonesia, pertumbuhan mencapai 22%," katanya.
Sementara itu, peneliti Pusat Studi Kebijakan Indonesia (CIPS), Novani Karina Saputri, mengatakan bahwa Indonesia akan segera menjadi tuan rumah bonus demografis pada tahun 2030. Kelimpahan populasi usia produktif tentu saja merupakan sesuatu yang harus digunakan untuk meningkatkan pencapaian positif dalam Berbagai bidang. Tetapi jumlah populasi usia produktif yang berlimpah tidak cukup untuk memaksimalkan bonus demografis. Teknologi penguasaan juga harus ditingkatkan untuk mendukung upaya ini.
Novani mengatakan bonus demografis akan maksimal jika populasi usia yang produktif memiliki kesehatan, pendidikan, dan keterampilan yang memadai. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah pekerjaan yang dapat menggunakan potensi mereka. Pekerjaan harus menyesuaikan kondisi yang ada.
Jika digitalisasi lebih maju, mereka diharuskan untuk beradaptasi dan menguasai pengembangan teknologi digital serta era digitalisasi yang semakin modern. Menguasai teknologi digital adalah salah satu hal yang masih cukup minim di Indonesia. Ini harus diantisipasi dan diselesaikan oleh pemerintah sebelum bonus demografis.

Komentar
Posting Komentar