Era digital, peluang bagus untuk mengembangkan pariwisata Indonesia

 Era digital, peluang bagus untuk mengembangkan pariwisata Indonesia



Era digital adalah peluang besar untuk mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. "Dengan teknologi, konsumen dapat dengan mudah menemukan informasi dan memakan produk wisata dan tujuan di Indonesia secara rinci," kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Republik Indonesia Angela Tanoesoedibjo.


Digital, Angela Suite, seperti yang ditunjukkan oleh halaman ini, Jumat (12/13/2019), jika digunakan dengan baik, hasilnya akan luar biasa. Misalnya, dalam promosi teknologi digital, penargetan mikro dapat dilakukan, sehingga promosi dapat menjadi target. Dengan cara ini, orang yang menyelam bisa mendapatkan promosi menyelam. Sementara itu, mereka yang menyukai gunung dapat memperoleh informasi di pegunungan, dll.


Di dunia digital, suite Angela, platform, target, waktu, frekuensi dan konten harus benar. Faktanya, manfaat digital di dunia perhotelan saat ini. Belum lama ini, ia bertemu pengusaha yang berinovasi di sektor hotel.


“Mereka menggabungkan hotel -hotel kecil yang hanya sendirian, dengan merek mereka sendiri, dikombinasikan dengan merek yang sudah jadi. Merek ini sama dan pada akhirnya mereka juga meningkatkan standardisasi di semua hotel. Ada peningkatan sumber daya manusia, dan ada juga normalisasi teknologi, "katanya.


Hasilnya dapat meningkatkan efisiensi hotel. Merek ini juga meningkatkan kepercayaan wisatawan asing untuk datang dan tinggal di hotel. Hasil akhirnya, pendudukan hotel yang meningkat sekitar 40% menjadi 70% menjadi 80%.


Dengan digital, perubahan harga juga dapat dengan cepat menyesuaikan musim rendah dan musim tinggi. Contoh untuk ekonomi kreatif, ada aplikasi fotografer yang dapat digunakan untuk mereka yang membutuhkan layanan profesional. Menurutnya, di Bali, ada banyak acara pernikahan yang membutuhkan fotografer, desain pakaian, videografer dan fotografer.


“Karena konektivitas yang lebih tinggi, yang menjual individu dapat digabungkan. Memiliki payung merek dan standar yang dapat diandalkan oleh wisatawan. Misalnya, ada salah satu aplikasi utama di Indonesia yang terlibat dalam bidang layanan fotografi, "kata Angela.


Di Bali, ini telah terjadi, jadi wisatawan asing dan nasional yang membutuhkan layanan fotografer dapat menggunakan fotografer profesional lokal dari Bali melalui permintaan. "Ini benar -benar luar biasa, yang merupakan individu, menemukan pelanggan yang sulit, adalah kolektif karena teknologi," katanya.


Di sisi lain, dunia digital juga memiliki tantangan. Dengan kenyamanan digital ini, wisatawan dapat dengan mudah membandingkan Indonesia dengan negara lain. Selain itu, ada informasi yang dapat dilihat secara langsung, baik dari komentar atau komentar negatif.


Angela mengundang semua pihak, termasuk siswa, guru dari unit IBI untuk berpartisipasi dalam pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia. “Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif membutuhkan kolaborasi yang melibatkan semua pihak, masyarakat, lembaga, kepada pemerintah. Semua orang yang hadir di sini juga harus memainkan peran, "katanya.


Dia merasa bangga dan mendukung unit IBI untuk berpartisipasi dalam peran pengembangan sumber daya manusia. “Terutama dengan menciptakan program studi baru, program studi pariwisata, kewirausahaan, teknologi teknologi informasi. Saya berharap dan saya berdoa agar kita semua dapat memainkan peran penting dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, "katanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kembangkan desa wisata di era digital

Danau Kelimutu Pesona Keindahan Dan Hal Unik Lainnya

Pentingnya membangun ekosistem wisata digital di Era Industri 4.0