GenPI Destinasi Digital, Bukti Kecintaan Kaum Muda untuk Pariwisata Indonesia

 GenPI Destinasi Digital, Bukti Kecintaan Kaum Muda untuk Pariwisata Indonesia

Tidak dapat dipungkiri bahwa generasi muda ini sangat tertarik pada dunia digital. Seolah -olah mereka tidak pernah ingin ditinggalkan oleh pengembangan teknologi dan informasi, kaum muda kemudian menghabiskan banyak waktu di sana.


Menggunakan model perilaku ini, generasi pesona Indonesia (GenPI) kemudian bergerak untuk memperkenalkan pesona wisata Indonesia kepada generasi muda dengan pendekatan digital. Genpi kemudian dianggap sukses untuk mengembangkan pasar tujuan digital yang mereka kelola.




Keberhasilan ini dapat dilihat di berbagai media sosial. Beberapa kali, pasar digital Genpi bertengger di jajaran subjek yang trendi dengan tagar #DestinasDigital #GenPI. Faktanya, berbagai kegiatan (non -penyakit) juga mampu menarik perhatian masyarakat.

"Pasar digital yang dilakukan oleh GenPI adalah bukti bahwa komuntias ini sedang berlangsung. Tidak hanya kegiatan di jejaring sosial, tetapi komunitas ini dapat menerapkan nilai kreatif dan menggunakan media sosial dalam promosi", kata Masyur Ebo, presiden National GenPI dikutip oleh Tribun News, Kamis (4/10/2018).


Tim GenPI  masih mencakup tempat -tempat Instagram yang dapat menarik minat generasi muda. Tanpa menyadarinya, pengunjung terlibat dalam mempromosikan konten wisata dengan memotretnya dan mengunduhnya di jejaring sosial.


GenPI juga menargetkan sosialisasi beberapa tujuan wisata baru atau tujuan wisata potensial bagi masyarakat dalam arti luas.


Mempromosikan tidak hanya pariwisata Indonesia, tetapi GenPI juga dibuka sebagai tempat ekspresi bakat seni dan budaya generasi muda. Di situs web resmi GenPI, www.genpi.co, mereka mengundang generasi muda untuk berpartisipasi dalam "komunitas digital Laskar dari pariwisata Indonesia".

"Sudah ada 20 Genpi di 20 provinsi," kata Ebo. Meskipun demikian, target GenPI ada di semua provinsi di Indonesia. Tanpa lelucon, Menteri Pariwisata, Arief Yahya bahkan mengawal semua kegiatan GenPI.


"Terus gas untuk mempromosikan tujuan wisata Indonesia, acara di kalender nasional dan regional, serta kebijakan pariwisata!" kata Arief Yahya.


Tujuan digital pasar Batik Cikadu, Pandeglang, telah menjadi pasar digital ke -23 diGenPI. Dibuka oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya Friday (09/28/2018), pasar digital ini dikelola bersama dengan Festival Tanjung Lesung 2018.

Diadakan dari 28 hingga 30 September 2018, pasar digital ini mampu membayar masyarakat, khususnya masyarakat setempat. Berbagai kegiatan seperti kompetisi narasi, kompetisi batik, permainan tradisional, pariwisata kuliner juga telah disajikan sebagai serangkaian kegiatan.


Makanan ringan Cikadu yang khas, gangsot disajikan di sana. Tidak hanya itu, Nasi Gadung, keripik Gadung, berlian, kue Setan dan berbagai makanan ringan tradisional lainnya juga disajikan sebagai upaya untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia.


Bukan pasar digital jika tidak mendukung kebutuhan digital pengunjung. Pasar Batik Cikadu bahkan menyediakan Saung yang nyaman dengan akses WiFi sehingga pengunjung dapat segera mengunduh foto saat mengunjungi halaman media sosial mereka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

E-Ticket: Solusi Digitalisasi Turis

6 Inovasi Teknologi Terakhir di Industri Hotel

Kawah Ijen (Jawa Timur)