Media digital memainkan peran penting dalam promosi pariwisata

 Media digital memainkan peran penting dalam promosi pariwisata



Di era digital saat ini, penggunaan teknologi diperlukan dalam berbagai cara, termasuk di dunia promosi. Berkenaan dengan ini, Menteri Pariwisata menekankan pentingnya peran media digital dalam promosi pariwisata.


Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya ketika ia menjadi pidato pembukaan kepada CNN Indonesia untuk bertemu! Dengan tema "Tourism 4.0" di Trans TV Building, South Jakarta, Rabu (04/24/2019) mengatakan bahwa di era digital, transformasi pariwisata 4.0 memiliki tantangan penting.


Namun, proses digitalisasi Kemenpar telah dilakukan selama 4 tahun, ketika Menpar memimpin program akselerasi evolusi, dari tradisi analog dan konvensional hingga penggunaan digital di semua baris.


Pariwisata 4.0 lahir dengan ketersediaan perilaku pelancong data besar yang dikumpulkan melalui aplikasi dan sensor yang kemudian dirawat untuk menciptakan pengalaman perjalanan yang transparan dan gigih.


Saat ini, sekitar 70% orang berbagi dan menyukai penggunaan media digital. Jadi, karena alasan ini, pariwisata Indonesia saat ini meningkat hingga 22%.


Bertemu! Pariwisata 4.0 diamati oleh sekitar 250 milenium pemirsa yang terdiri dari siswa dan anggota muda dari Generasi Pesona Indonesia (Genpi).


“Sekitar 50% dari entri yang masuk di Indonesia adalah Generasi Y. Adapun Asia, kaum muda mencapai 57%. Inilah sebabnya mengapa dalam pariwisata Indonesia, milenium sangat penting. Selain menjadi turis, generasi Milenium Indonesia dapat membantu mempromosikan pariwisata Indonesia melalui media sosial. “Gunakan jari -jari Anda untuk mempromosikan pariwisata Indonesia. Semakin banyak digital, semakin banyak dunia, "kata Menpar.


Melihat potensi ini, Menpar memberikan orientasi kepada stafnya dari Kementerian Pariwisata untuk mengalokasikan anggaran 70% untuk promosi digital.


Potensi pasar digital dapat dilihat dengan jelas, menyebutnya dari perdagangan elektronik serta Traveloka yang lebih besar dari perusahaan konvensional. "Traveloka memiliki aset 1,1 miliar RP, bahkan lebih tinggi dari aset bersama dua perusahaan perjalanan besar di Indonesia," kata Menteri Menpar memberi contoh.


Medina Kamil, influencer dan petualang seorang mantan presenter dalam berbagi sesi, mengatakan di era digital saat ini, lebih mudah untuk "mencari" untuk tempat -tempat wisata.


"Di masa lalu, ketika Anda bekerja sebagai presenter Program Jejak Petualangan, pencarian untuk penelitian hanya oleh Google. Sebagai pengembangan digital, informasi yang tepat lebih mudah diperoleh, dapat terjadi melalui Instagram. Aplikasi perjalanan digital juga membantu memesan tiket dan hotel, "lanjutan Medina. (WS)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kembangkan desa wisata di era digital

Danau Kelimutu Pesona Keindahan Dan Hal Unik Lainnya

Pentingnya membangun ekosistem wisata digital di Era Industri 4.0