Nomaden Digital telah menjadi tren wisata untuk anak -anak di milenium selama periode pandemi

 Nomaden Digital telah menjadi tren wisata untuk anak -anak di milenium selama periode pandemi

Nomad digital baru ini telah menjadi tren di antara kaum muda atau milenium, terutama selama periode pandemi seperti ini, yang hanya membuat orang hanya memberi satu atau dua hari untuk merasa cemas. Lalu, apa nomad digital itu?




Mengutip di situs resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Selasa (08/03/2021), dalam Short Nomad Digital adalah syarat di mana seseorang dapat bekerja tanpa waktu dan tempat yang terhubung. Tidak hanya "perjalanan kerja", Digital Nomad juga memberi kami kesempatan untuk bekerja selama liburan Anda. Misalnya, bekerja sambil menikmati pantai, gunung, dan keindahan alam di setiap tujuan yang dikunjungi untuk bekerja.

Ada dua jenis pengembara digital, yaitu pekerjaan dan bleat. Pekerjaan adalah kombinasi pekerjaan dan liburan, sedangkan Bleisure lebih pada bisnis dan waktu luang. Faktanya adalah bahwa kedua jenis nomad digital masih membuat wisatawan bekerja di tujuan.


Tren digital nomaden ini digunakan oleh berbagai negara untuk menarik kunjungan wisata, termasuk di Indonesia. Bahkan tren nomaden digital harus menjadi cara untuk meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.


Ternyata pengembangan teknologi informasi dan keberadaan tren digital nomaden juga mempengaruhi gaya hidup orang. Menurut data penelitian yang berjudul "Digital Frontiers 3.0 Study" yang diterbitkan pada 15 April 2021 mengatakan bahwa dari 80% penjelajah digital, sekitar 64% dari mereka adalah pekerja Generasi Y yang mempertimbangkan pekerjaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

E-Ticket: Solusi Digitalisasi Turis

6 Inovasi Teknologi Terakhir di Industri Hotel

Kawah Ijen (Jawa Timur)