Umur digital berarti bahwa sektor pariwisata membutuhkan peraturan yang berubah

 Umur digital berarti bahwa sektor pariwisata membutuhkan peraturan yang berubah



Pengembangan industri digital telah mempengaruhi berbagai sektor, termasuk pariwisata. Jelas, semakin banyak tempat wisata terkenal karena mengunduh foto dan video di jejaring sosial. Belum lagi kemudahan memesan akomodasi saat ia bepergian ke suatu tempat.


Ini dicapai dengan baik oleh Menteri Pariwisata Indonesia, Arief Yahya. Ini juga mendukung sektor pariwisata yang mengarah ke digital.


"Aneh bahwa (pariwisata) tidak memasuki digital karena 70% konsumen telah beralih ke digital," katanya ketika dipenuhi oleh Okezone di sela -sela seminar nasional tentang "pariwisata ekonomi digital" yang diluncurkan oleh Kementerian Kementerian Kementerian Pariwisata bekerja sama dengan Asosiasi Ilmu Doktor sebelumnya di Manajemen Universitas Padjajaran (Ika-Dim Unpad) Bangung.

Selama seminar yang diadakan pada hari Senin 30 Juli 2018 di Balairung Suesilo Soedarman, Kementerian Pariwisata, Jakarta Tengah, Menpar Arief mengatakan bahwa peraturan besar diperlukan di semua sektor, terutama dalam pariwisata.


Akibatnya, ia berharap seminar ini akan menghasilkan rekomendasi politik dan kerangka kerja pemecahan masalah untuk mendukung sektor pariwisata Indonesia di era digital.


Menpar menjelaskan bahwa penggunaan teknologi digital dalam industri pariwisata telah mengalami revolusi yang luar biasa karena Internet dan smartphone yang berkembang dengan cepat menggunakannya dengan wisatawan.

Ini dapat dilihat dari agen perjalanan online (OTA), pangsa pangsa pasar online RP3 miliar pada tahun 2015 dan diperkirakan akan meningkat sebesar 28% menjadi 10 miliar rupee pada tahun 2020. Peningkatan ini mencerminkan perubahan perilaku yang semakin terkait dengan rencana dan melakukan perjalanan.


"Menggunakan platform digital, pelancong menghargai apa yang disebut pengalaman pelanggan transparan untuk mencari (penelitian), pesanan (buku) dan layanan wisata (bayar). Sesuai dengan perubahan konsumsi ini sekarang, ada tren pembagian ekonomi dalam pariwisata sektor, "kata Menpar Arief Yahya.

Berbagi Ekonomi adalah model bisnis yang merupakan cara baru dan dibuat oleh generasi baru. Tujuannya adalah untuk melakukan bisnis secara lebih efisien karena berbagi penggunaan aset atau sumber daya.


Salah satu hal yang terlihat adalah munculnya perusahaan digital yang menerapkan ekonomi berbagi dan mampu merevolusi lanskap wisata.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kembangkan desa wisata di era digital

Danau Kelimutu Pesona Keindahan Dan Hal Unik Lainnya

Pentingnya membangun ekosistem wisata digital di Era Industri 4.0