Makam Air Mata Ratu Ibu, Lebih dari Kisah Cinta Biasa




Pulau Madura, yang memiliki posisi geografis di Laut Jawa, faktanya memiliki banyak benda wisata pantai. Tetapi tidak hanya pantai yang perlu Anda kunjungi saat Anda pergi ke Madura, tetapi juga tempat ini yang termasuk dalam Wiata agama, makam mata Ebu.


Kisah yang mendasari atas nama pemakaman telah menyebabkan penciptaan musim semi yang juga diselamatkan oleh masyarakat setempat. Musim semi yang terletak di bawah bukit di mana Petilasan dipercaya oleh banyak orang dapat membawa berkah dan juga menyembuhkan berbagai penyakit. Jadi jangan kaget jika banyak peziarah segera turun di musim semi setelah mengunjungi makam Ny. Ratu. Musim semi ini tidak kering atau tidak pernah berkurang bahkan jika musim kemarau terpengaruh.

Sejarah Makam Aer Mata Ebu


Pulau Madura, yang memiliki posisi geografis di Laut Jawa, faktanya memiliki banyak benda wisata pantai. Tetapi tidak hanya pantai yang perlu Anda kunjungi saat Anda pergi ke Madura, tetapi juga tempat ini yang termasuk dalam Wiata agama, makam mata Ebu.

Seperti yang kita ketahui, Madura memiliki banyak pantai yang tidak banyak orang, tetapi kecantikannya tidak lebih rendah dari pantai -pantai lain di Jawa Timur. Tidak hanya itu, Madura juga sangat terkenal dengan nama pariwisata agama, budaya dan peninggalan sejarahnya, salah satunya yang harus Anda tuju jika Anda mengunjungi pulau asin ini adalah makam Aer Ebu Mata yang terkenal dengan historisnya cerita.


Dari kejauhan, ketika Anda tiba di lokasi ini di desa Buduran, di distrik Arosbaya Bangkalan, Anda akan disambut dengan pemandangan puluhan tangga yang naik ke pintu masuk utama ke kompleks penguburan ini. Dikatakan bahwa di pemakaman ini dimakamkan oleh seorang ratu dengan nama Syarifah Ambami, istri penguasa wilayah Madura, Raden Pissens. Rekaman sejarah, Raden Passeno lebih dikenal sebagai Cakraningrat I, seorang raja yang hidup di zaman keemasan kerajaan Mataram di Jawa. Syarifah Ambami sendiri masih merupakan keturunan Sunan Giri di Gresik. Cakraningrat I adalah raja Madura yang tinggal di istana Sampang. Dia menjadi raja di wilayah Madura pada tahun 1624 di bawah perintah Sultan Agung dari Mataram.



Kisah yang mendasari atas nama pemakaman telah menyebabkan penciptaan musim semi yang juga diselamatkan oleh masyarakat setempat. Musim semi yang terletak di bawah bukit di mana Petilasan dipercaya oleh banyak orang dapat membawa berkah dan juga menyembuhkan berbagai penyakit. Jadi jangan kaget jika banyak peziarah segera turun di musim semi setelah mengunjungi makam Ny. Ratu. Musim semi ini tidak kering atau tidak pernah berkurang bahkan jika musim kemarau terpengaruh.

Fasilitas di Makam Aer Mata Ebu

Karena itu adalah objek wisata keagamaan, karena itu tidak ada banyak instalasi yang akan Anda temukan di kompleks pemakaman itu sendiri. Tetapi terlepas dari area pemakaman, Anda hanya dapat menemukan beberapa instalasi seperti masjid untuk ibadah, dudukan atau tempat makan yang menjual makanan dan minuman khusus Madura, toko suvenir, penjual bunga untuk ziarah Anda.


Selain parkir, Anda juga tidak perlu khawatir, karena di tempat ini, ada tempat parkir yang memadai untuk kendaraan bermotor berbiaya rendah. Kamar mandi umum juga disediakan di luar area kompleks pemakaman.

Hunting Foto di Makam Aer Mata Ebu
Bepergian di tempat seperti ini pasti berbeda ketika kita mengunjungi pantai atau lokasi tempat wisata lainnya di mana kita dapat dengan bebas menangkap banyak momen di beberapa tempat yang berbeda, bahkan selfie dengan isi hati Anda.


Tetapi jika Anda datang ke tempat wisata yang religius, tentu saja Anda harus menghormati tempat dan sejarah tempat itu sendiri. Meskipun Anda masih dapat dan untungnya tidak dilarang oleh direktur makam dari mengambil foto di kompleks pemakaman, Anda tidak dapat melakukannya sesuka hati. Mungkin untuk beberapa foto sehingga Anda dapat mempublikasikan di jejaring sosial, itu selalu masuk akal.

Akses Jalan Menuju ke Makam Aer Mata Ebu

Lokasi makam Aer Eye Ebhu sekitar 36 km dari pelabuhan Kamal di utara kota Bangkalan, tepatnya di desa Buduran, distrik Arosbaya. Jarak antara kota Bangkalan di lokasi Makam Mata Aer adalah sekitar 18 km dan tiba di daerah Pesarienne membutuhkan waktu sekitar 30 menit menggunakan kendaraan pribadi. Jangan khawatir tentang Anda yang tidak memiliki kendaraan, Anda dapat menggunakan transportasi umum yang dapat segera mengantarkan Anda ke makam Ebu Eye Aer. Ada juga banyak bus wisata.


Jam Buka dan Tiket Masuk ke Makam Aer Mata Ebu
Jam buka kompleks pemakaman pagi ini sekitar jam 8:00 pagi sampai jam 4:00 sore. Dianjurkan untuk datang di pagi hari atau di malam hari, karena pada siang hari, tempat Arosbaya bisa sangat panas. Karena tiket masuk itu sendiri gratis, jadi sangat gratis.


Tips Berlibur ke Makam Aer Mata Ebu

  • Disarankan untuk datang di pagi hari atau di malam hari
  • Kenakan pakaian sopan
  • Hormati aturan tempat ini
  • Jangan berisik dan berbicara dalam bahasa yang sulit
  • Hati -hati dengan pengemis di area tersebut sebelum masuknya area makam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

E-Ticket: Solusi Digitalisasi Turis

6 Inovasi Teknologi Terakhir di Industri Hotel

Kawah Ijen (Jawa Timur)